PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN INDONESIA
21 Sejarah
Perkembangan TIK dalam Pendidikan Indonesia
Sebelum teknologi ditemukan, manusia
melakukan komunikasi dengan secara langsung (bertatap muka) dengan orang yang
sedang diajak untuk berkomunikasi. Sehingga jika ingin mengirim pesan atau
berkomunikasi dengan seseorang yang jaraknya jauh, terpaksa harus dilakukan
dengan perjalanan yang dapat memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu
bahkan berbulan-bulan. Sebenarnya, sebelum manusia menemukan teknologi yang
canggih seperti sekarang ini, mereka sudah mulai menciptakan dan menggunakan
alat-alat komunikasi. Namun, alat yang digunakan masih sangat sederhana dan
masih terbatas pada alat-alat komunikasi yang menghasilkan bunyi dan isyarat.
Misalnya, gendang, terompet, dan tanduk binatang , rambu dari batu atau isyarat
asap. Alat-alat tersebut dibunyikan sebagi tanda agar orang berkumpul atau
memberitahukan adanya suatu bahaya. Bahkan nenek moyang bangsa kita juga telah
mempunyai alat komunikasi yang menghasilkan bunyi, yaitu sekarang dikenal
dengan nama kentongan. Bahkan sampai sekarang, kentongan masih digunakan oleh
orang-orang yang hidup di pedesaan. Selain itu, simbol atau sandi juga dijadikan
untuk menyampaikan berita atau sebagai petunjuk.
Teknologi mulai diterapkan dalam pendidikan karena
pandangan, bahwa science dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Berbagai
macam produk teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Meningkatnya
kecenderungan banyak orang terhadap teknologi informasi dan komunikasi terkait
langsung dengan meningkatnya tahap literasi komputer, literasi informasi dan
juga meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pendidikan berkembang melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama
penggunaan audio visual aid (AVA). Penggunaan Audio Visual Aid yaitu, alat
bantu berbentuk audio (memanfaatkan pendengaran) dan Visual (memanfaatkan
penglihatan) di kelas untuk menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu juga
agar peserta didik mengembangkan kemampuan berpikirnya. Tahap kedua, penggunaan
materi-materi berprogram. Penggunaan pembelajaran merupakan materi pembelajaran
yang diambil dari subject matter. Materi pembelajaran ini dipecah ke dalam unit
kecil, selanjutnya diprogram sesuai dengan perangkat yang digunakan. Tahap
ketiga, penggunaan komputer dalam pendidikan. Peningkatan produktivitas dapat
dicapai melalui penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi
telah mengubah masyarakat dari industri menjadi informasi, ditandai dengan
tumbuh dan berkembangnya masyarakat berpendidikan berbasis teknologi informasi
atau komputer baik dari segi software (perangkat lunak) maupun hardware
(perangkat keras).
Pendidikan pada awalnya menggunakan papan tulis dalam
menjalankan proses pembelajaran. Selain itu dengan adanya mesin cetak, dalam
bidang pendidikan menggunakan buku pelajaran. Buku pelajaran digunakan sejak
manusia pandai membaca dan menulis. Kemudian, ditemukan film. Banyak
sekolah-sekolah yang menggunakan film sebagai media pembelajaran. Perkembangan
teknologi semakin maju dan akhirnya muncul tape recorder yang juga dimanfaatkan
dalam pendidikan.
Program teknologi pendidikan di
Indonesia dapat dikatakan berawal pada tahun 1952, pada saat Jawatan Pendidikan
Masyarakat dari kantornya di Jalan Cilacap yang menyelenggrakan siaran radio
pengajaran kepada para pelajar pejuang. Sistem teknnologi informasi dan
komunikasi untuk pendidikan, telah berkembang dengan pengalaman yang panjang
dan banyak pelajaran, namun tidak banyak berperan dalam program penyetaraan
guru. Pada tahun 1971, penyetaraan guru tidak menggunakan media teknologi yaitu
dengan radio dan televisi. Dengan begitu tidak akan membuang banyak waktu,
tenaga dan uang. Sekitar tahun 1980-an, disarankan untuk menggunakan siaran
radio dan televisi dalam pendidikan. Terutama dalam jangka pendek, siaran
tersebut akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk Kurikulum 1994. Tahun 1952
muncul gagasan tentang pertelevisian, namun pada tahun 1962 gagasan tersebut
baru dapat diwujudkan dengan munculnya sebuah stasiun televisi yaitu TVRI di
Indonesia. Pemerintah pada waktu itu juga mempunyai tekad untuk mengentaskan
kemiskinan. Oleh karena itu alangkah baiknya jika siaran radio dan televisi
diprioritaskan penggunaannya untuk siswa-siswi SMP Terbuka, dan bukan untuk
memperkaya sekolah regular.
Di Indonesia, pemerintah membuat
stasiun relay SKSD (Sistem Komunikasi Satelit Domestik) yang terletak di
Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Dulu dikenal dengan nama SKSD Palapa sesuai dengan
nama satelit komunikasi yang digunakan Satelit yang sekarang digunakan adalah
Telkom 2 yang diluncurkan ke angkasa pada tahun 2005. Satelit Komunikasi Telkom
2 yang memiliki kemampuan lebih baik dari satelit sebelumnya. Sejak tahun 1968,
Telkom sudah meluncurkan delapan satelit, yaitu, Palapa A1, Palapa A2, Palapa
B1, Palapa B2, Palapa B2P, Palapa B2R, Palapa B4 dan Telkom 1.
Tumbuhnya sistem instruksional yang
inovatif dimulai pada tahun 1972 dengan dirintasnya SD Pamong yang menggunakan
media cetak berisi bahan belajar terprogram. Tahun 1978, lahir sistem
pembelajaran terbuka dalam bentuk SMP Terbuka. Enam tahun kemudian muncul
sistem pembelajaran jarak jauh dalam bentuk Universitas Terbuka. Tahun 1993 dibentuk
organisasi Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia.
Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi pada bidang pendidikan pada tahun 1972 dirintis dengan penggunaan
siaran radio untuk penataran guru. Pada tahun 1976 mulai direncanakan
pembangunan satelit komunikasi untuk keperluan pendidikan yang kemudian
terlaksana dalam bentuk SISDIKSAT (Sistem Pendidikan melalui Satelit) dan
TELENET yang dilaksanakan oleh Telkom. Selain itu juga direncanakan IDE-Net
(Indonesia Distance Education Network). Kebijakan dan program pengembangan
serta pemanfaatan teknologi dalam pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah
direncanakan pada awal PELITA I, yaitu dengan ditentukannya penggunaan media
radio dan televisi untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar. Pedoman dan pengarahan
telah ditetapkan oleh MPR dalam GBHN 1988 dan 1993 serta UU No.2 Tahun 1989.
Ketetapan Nomor II/MPR/1988 tentang Garis Besar Haluan Negara menentukan media
pembelajaran.
Radio yang merupakan teknologi yang
digunakan untuk pengiriman informasi berupa sinyal dengan cara modulasi dan
gelombang elektromagnetik. Pada penyiaran radio dikenal dua gelombang penyiaran
yaitu penyiaran radio AM, yang mengirimkan audio (suara) pada frekuensi
tengah/medium frequency, yaitu 0,300MHz – 3MHz serta penyiaran radio FM
yang mengirimkan audio (suara) pada frekuensi tinggi/very high frequency, yaitu
VHF: 30 MHz – 300 MHz (Firman Sujadi.2008:15).Radio juga berperan penting dalam
pendidikan. Karena sebelum akhir tahun 1990-an, pendidikan di Indoensia masih
menikmati hubungan kerjasama dengan RRI (Radio Republik Indonesia) serta radio
swasta lainnya. Program-program siaran radio pendidikan dengan lancar
menyajikan siaran yang berhubungan dengan pendidikan di berbagai tempat di
tanah air Indonesia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, banyak stasiun
radio yang sudah tidak mau menyiarkan program-program pendidikan dari
Departemen Pendidikan tanpa imbalan finansial.
Hal serupa juga terjadi pada siaran
televisi. Televisi merupakan alat penangkap siaran bergambar. TVRI (Televisi
Republik Indonesia) merupakan salah satu stasiun televisi pertama yang
memberikan jam-jam tengah malam untuk siaran pendidikan Universitas Terbuka.
TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) yang sejak berdirinya tahun 1991
bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan secara perlahan
melepaskan kerjasamanya dengan alasan keuangan. Hak monopoli siaran nasional
yang diberikan pemerintah ke TPI akhirnya gugur setelah RCTI (Rajawali Citra
Televisi Indonesia) dan SCTV (Surya Citra Televisi) juga diperbolehkan siaran
nasional. Program-program STVPS (Siaran Televisi Pendidikan Sekolah) yang
semula secara teratur disiarkan setiap harinya secara berangsur-angsur
dikurangi jamnya dan akhirnya dihentikan sama sekali. Nama TPI sudah tidak lagi
diartikan Televisi Pendidikan Indonesia tetapi dipakai sebagai nama dagang
stasiun tersebut.
Pada tahun 1996 atas dasar
kesepakatan yang ditandatangani bersama Indovision memberikan saru saluran
khusus di satelitnya kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyiarkan
program-program pendidikan dan kebudayaan. Yayasan Cakra Winaya Budaya telah
dibentuk untuk menangani masalah saluran khusus pendidikan dan kebudayaan
tersebut. Program dan siaran percobaan telah dipersiapkan. Namun tidak adanya
dukungan kebijakan pendayagunaan teknologi untuk pendidikan rencana tersebut
hanya sebatas impian saja. Indonesia telah memiliki pengalaman yang berharga
dalam pendayagunaan radio dan televisi untuk pendidikan. Namun, perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan yang semakin pesat, maka
penggunaan radio dan televisi sudah semakin hilang dan beralih pada penggunaan
komputer.
Istilah teknologi informasi dan
informasi diawali dengan perkembangan komputer. Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam bahasa Inggris disebut ICT (Information and
Communication Technology) merupakan teknologi yang berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian
informasi yang mencakup semua perangkat keras dan perangkat lunak. Kemajuan
yang pesat dalam bidang elektronika dan optoelektronika menyebabkan kemampuan
komputer maju pesat dan cepat usang mengikuti hukum Moore bahwa kemampuan chip
komputer akan menjadi dua kali lipat setiap tahunnya, perangkat lunak semakin
canggih, dan batas maya (virtual) tidak akan pernah tercapai.
Sebagai perangkat utama dalam
teknologi informasi dan teknologi, komputer telah mengalami berbagai
perkembangan sebagai sebuah evolusi. Evolusi komputer meliputi, generasi
pertama, teknologi lampu tabung/ tabung hampa (vacuum tube) sebagai komponen
elektronik utama. Masih lambat, memerlukan ruangan besar, dan memerlukan
pendingin yang kuat karena panas yang ditimbulkan oleh lampu tabung tersebut,
single processing dan memiliki memori yang sangat kecil dibandingkan dengan
ukuran fisiknya. Generasi kedua, teknologi semi-konduktor berupa transistor
yang ukurannya jauh lebih kecil dibanding dengan tabung hampa. Jauh lebih baik
dibanding teknologi lampu tabung. Ukurannya lebih kecil, mulai diperkenalkan
pada era tahun 1960. Komputer jenis ini yang paling banyak digunakan adalah IBM
1401. Generasi ketiga, mulai diperkenalkan sejak tahun 1965 dengan teknologi IC
(Integrated Circuit). Lebih kecil dan cepat. Dukungan software sudah terlihat
lebih nyata. Generasi keempat, menggunakan teknologi LSI (Large Scale
Integrated Circuit). Jenis ini sangat variatif, banyak digunakan sebagai
komputer pribadi. Generasi kelima, menggunakan teknologi VLSI (Very Large Scale
Integrated Circuit), mempunyai kemampuan pengolahan data yang cukup besar.
Pada tahun 1996 di pasaran beredar
Pentium PC 620 dengan DRAM (Dynamic Random Access Memory) 16 Megabits.
Kemampuan ini ditingkatkan lagi menjadi 64 Megabits pada tahun 1998, tahun
2000, Mikroprosesor Intel telah memproduksi seri PC 60786 dengan kemampuan
kapasitas DRAM 256 Megabits. Teknik pembuatan dengan meniru model penyusunan
DNA, yang dalam biologi berfungsi untuk menyusun molekul-molekul yang lebih
komplek. Dengan teknologi X-Rays litographi dapat dibuat mikroposesor yang
lebih kecil yaitu dengan ukuran 0, sampai 0,5 mikron, bekerja lebih cepat,
tidak membutuhkan banyak daya serta sedikit menghasilkan panas dan yang lebih
penting kemampuan komputer yang ada sekarang akan dapat ditingkatkan hingga
satu juta kali. Selain itu kajian teoritis tentang semi-konduktor berkecepatan
tinggi terus dilakukan orang.
Komputer pada masa sekarang juga
banyak digunakan untuk membantu orang yang tuli dalam mempelajari bahasa Kode.
Program komputer ini dikembangkan oleh seorang siswa SMA dari Florida yaitu
Daniel J. Johnston.
Sejak tahun 1976, Indonesia telah
memasuki era di mana telah beroperasinya SKSD Palapa 1. Pada era tersebut,
teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting sebagi
teknologi kunci. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat
meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan
dengan cepat, tepat dan akurat termasuk dalam dunia pendidikan. Dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini, siapapun harus mau dan
siap dengan munculnya dampak positif maupun negatif ke kalangan masyarakat
Indonesia.
Penemuan teknologi komputer, sejak
awal dimaksudkan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia agar lebih
efektif dan efisien. Perkembangan komputer ini diikuti dengan lahirnya internet
yang mampu menyebarkan informasi dengan cepat tanpa adanya batasan ruang dan
waktu. Perkembangan teknologi juga mengalami kemajuan yang pesat mulai dari
ditemukannya telegraph (sistem telekomunikasi jarak jauh) pada tahun 1835,
telepon pada tahun 1876, sambungan telepon jarak jauh menggunakan satelit pada
tahun 1952 hingga telepon seluler digunakan secara luas pada tahun 1985.
Teknologi komputer dikenalkan di Indonesia sejak tahun 1970 sampai tahun
1972-an. Universitas Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi pertama
yang menjadi salah satu tempat pengenalan komputer di Indonesia. Dari sinilah
teknologi komputer mulai disebarluaskan ke Indonesia. Semua komunitas
akademis perguruan tinggi dan industri Indonesia pernah mendapatkan pengenalan
teknologi komputer dari
Universitas Indonesia.
Penggunaan komputer pada pendidikan
di sekolah telah dimulai sejak tahun 1980-an. Pada tahu tersebut juga bmuncul
perkembangan multimedia yaitu diawali dengan berkembangnya CD-ROM yang berisi
music dan data berupa hiperteks untuk keperluan penyimpanan informasi.
Teknologi informasi dan komunikasi tidak identik dengan komputer, namun juga
dengan segala sesuatu yang berupa software dan hardware yang dapat membantu
manusia.
Teknologi informasi dan komunikasi
di Indonesia dapat memudahkan kita dalam belajar dan mendapatkan informasi yang
kita butuhkan dari mana saja, kapan saja serta dari siapa pun. Dalam dunia
pendidikan perkembangan teknologi mulai dirasakan mempunyai dampak yang positif
karena dengan berkembanganya teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia
pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup menonjol. Banyak hal yang
dirasa berubah serta berbeda apabila dibandingkan dengan cara yang dipakai
sebelumnya. Pada masa sekarang, jarak maupun waktu bukanlah sebuah masalah yang
cukup berarti untuk mendapatkan suatu pengetahuan karena sudah tercipta
berbagai aplikasi untuk membantu manusia dalam mendapatkan pengetahuan
tersebut.
Di Indonesia, pada sekitar tahun 2000 internet relatif baru
dikenal oleh masyarakat dan frekuensi pengguna belum banyak. Namun,
perkembangan internet di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang
signifikan.
Tabel 1: Perkembangan yang
menggunakan internet
Tahun
|
Pelanggan
|
Pengguna
|
1996
|
31.000
|
110.000
|
1997
|
75.000
|
384.000
|
1998
|
134.000
|
512.000
|
1999
|
256.000
|
1.000.000
|
2000
|
760.000
|
1.900.000
|
2001
|
1.680.000
|
4.200.000
|
Sumber : APJII
Perkembangan tersebut telah menumbuhkan peningkatan jumlah
perusahaan penyedia jasa layanan internet atau ISP (Internet Service
Provider), yang pada akhir 2001 telah mencapai 68 ISP. Hal ini menunjukkan
bahwa peluang pasar yang dilahirkan dari internet cukup besar. Pada tahun 2001
memang secara global terjadi penurunan khususnya bisnis cyberspace, namun hal
itu merupakan seleksi alam di mana ternyata justru peningkatan layanan
pelanggan semakin meningkat dan menunjukkan bahwa pemain bisnis yang tetap
bertahan adalah para pemain yang serius akan model bisnis yang dikembangkan.
Disamping kondisi positif tersebut, pada pertengahan kwartal
pertama tahun 2002, sebuah jaringan ISP terluas WasantaraNet telah menutup
sebagian besar kantor cabangnya. Kemudian disusul ISP yang memiliki jaringan
luas, yaitu MegaNet juga telah menutup semua kantor operasionalnya. Kondisi ini
jelas kurang menguntungkan bagi perkembangan akses informasi oleh masyarakat.
Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak beroperasinya kembali sebagian kantor
cabang ISP tersebut, diantaranya karena alasan biaya operasional yang terlalu
tinggi, yang tidak bisa dipenuhi. Namun, pada perkembangannya terakhir
disebutkan bahwa alasan utamanya adalah karena persaingan tidak sehat yang
dilakukan oleh TELKOM, dengan TelkomNetnya.
Internet di Indonesia umumnya membawa konotasi bisnis. Hal
ini mungkin disebabkan internet masuk melalui Penyelenggara Jasa Internet (PJI)
atau Internet Service Provider (ISP) yang sifatnya komersial. Nilai-nilai yang
ada di internet kental dengan nilai-nilai yang ada di lingkungan pendidikan.
Yang utama bagi pengguna internet di
Indonesia adalah akses yang murah dan cepat, sehingga mereka dapat menikmati
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama internet di
tingkat masyarakat daerah. Semua itu akan terwujud jika pengambil kebijakan di
bidang ini dapat memiliki pandangan yang seimbang, baik dari segi pengguna
internet maupun dari segi perusahaan penyedia jasa layanan internet dalam
teknologi informasi dan komunikasi.
Seluruh
komputer yang terhubung dalam internet saling berkomunikasi menggunakan protocol
TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol), yang dikembangkan oleh
DARPA. Tiga fasilitas/aplikasi utama dari TCP/IP adalah sebagai berikut.
1.
Electronic Mail/Email/Messaging
Adalah
fasilitas yang paling sering digunakan di internet. Dengan fasilitas ini
seseorang dapat membuat dan mengirimkan pesan tertulis kepada seorang atau
kelompok orang lain yang terdaftar di internet.
2.
Remota Login
Dengan
fasilitas ini seseorang dapat mengakses program di komputer lain. Misalnya
peserta didik di sekolah A dapat menjalankan operasi komputer yang terdapat di
sekolah B, apabila komputer di sekolah A dan B saling menggunakan TCP/IP.
3.
File Transfer
Fasilitas ini memungkinkan
terjadinya pengiriman file dari satu komputer ke komputer lain. Sebuah file
dapat berisi dokumen, grafik, program komputer, bahkan video maupun suara yang
terekam secara digital.
Perkembangan
internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Adanya internet
membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap berbagai
sumber informasi bukan menjadi suatu masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah
satu sumber informasi yang mahal harganya (Rahardjo, Budy .2009:75). Namun,
setelah muncul internet, peserta didik dimanapun dia berada dapat mengakses pakar
dari mana saja. Dalam negeri maupun dari luar negeri, karena batasan geografis
bukan menjadi masalah lagi. Bagi Indonesia, manfaat tersebut sudah dapat
menjadi alas an yang kuat untuk menjadikan internet sebagai infrastruktur dalam
bidang pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dalam dunia pendidikan banyak memunculkan misalnya penggunaan
e-learning, e-library, e-ducation, e-mail, e-laboratory. Seperti pandangan para
cendikiawan tentang pendidikan di masa depan bahwa masuknya pengaruh
globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah
serta beragam.
22 Pemanfaatan
TIK dalam Pendidikan di Indonesia
Di Indonesia sendiri, teknologi
informasi dan komunikasi mempunyai pemanfaatan yang bermacam-macam bagi penggunanya,
termasuk dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan teknologi informasi dan
komunikasi memiliki komponen-komponen yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan.
Teknologi informasi dan komunikasi
dalam bidang pendidikan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting.
Adanya teknologi informasi dan komunikasi, dapat meningkatkan mutu pendidikan
di Indonesia. Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan
antara lain adalah sebagai keterampilan dan kompetensi, karena pendidikan harus
mempunyai keahlian dalam menggunakan teknologi. Selain itu, teknologi informasi
dan informasi berperan sebagai infrastuktur pembelajaran, bahan ajar disimpan
dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia. Teknologi
informasi dan komunikasi sebagai sumber bahan belajar, dimana tanpa teknologi,
pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama. Teknologi informasi
dan komunikasi dalam pendidikan juga berperan sebagai alat bantu dan fasilitas
pembelajaran, pendukung manajemen pembelajaran serta sistem pendudukung
keputusan.
Papan tulis dimanfaatkan untuk
menulis, membuat gambar, grafik. Diagram maupun peta dengan menggunakan kapur
tulis yang putih atau berwarna. Sedangkan buku pelajaran dapat memberi
kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi atau mempelajari materi baru.
Berbeda dengan film, teknologi ini dimanfaatkan untuk menggambarkan peristiwa
masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat. Biasanya digunakan dalam
mata pelajaran sejarah. Adanya tape recorder dapat digunakan untuk interview
atau merekam materi pelajaran.
Pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pendidikan yaitu dengan memanfaatkan radio dan televisi dirasa
kurang efisien dibandingkan dengan memanfaatkan komputer. Namun, pada awalnya
radio digunakan untuk media penataran guru-guru SD di Indonesia. Menggunakan
radio dan televisi untuk peserta didik biasanya membutuhkan konsentrasi penuh
karena siarannya biasanya tidak dapat diulangi lagi. Sehingga menyulitkan
peserta didik yang memiliki kemampuan menangkap materi yang masih rendah.
Namun, pada era globalisasi ini masih ada stasiun televisi yang menyiarkan
program yang berhubungan dengan pendidikan. Biasanya program televisi tersebut
disertakan dengan bermain, dengan kata lain belajar sambil bermain. Tetapi
itupun juga tidak maksimal. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
terutama penggunaan komputer sangatlah bermanfaat dalam proses pembelajaran di
kelas. Banyak aplikasi yang terdapat dalam komputer.
Salah satu aplikasi di dalam
komputer yang sering dipakai dalam proses pembelajaran di kelas adalah
Microsoft Power Point yang nantinya akan dipancarkan dengan menggunakan LCD
(Liquid Crystal Display). Aplikasi Microsoft Power Point memudahkan pengajar
dalam menjelaskan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Jadi
pengajar tersebut tinggal menjelaskan materi apa yang ada dalam power point,
tidak seperti sebelum adanya LCD, pengajar masih menggunakan OHP.
Overhead projector (OHP) dapat
memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada lembaran
plastik transparan. Guru dapat membuat tulisan catatan atau gambar pada
plastik transparan tersebut seperti yang dilakukannya pada papan tulis. OHP
dapat digunakan tanpa menggelapkan ruangan.
Pembelajaran menggunakan komputer
menjadi sesuatu yang penting. Keterampilan menggunakan komputer mendapat
perhatian dari organisasi dalam PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) yang menangani
pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yaitu UNESCO (United Nation
Education, Scientific and Cultural Organization). Keterampilan dalam
mengoperasikan komputer, menggunakan berbagai program baik aplikasi maupun
bahasa pemrograman merupakan kecakapan hidup yang bersifat spesifik vocational.
Berpedoman pada keadaan peserta didik, komputer harus sudah mengetahui program
apa yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Melalui pembelajaran
berbasis TIK, peserta didik menyadari akan pentingnya kehadiran teknologi.
Peserta didik harus mampu menggunakan hasil-hasil teknologi, mampu mendesain,
membuat suatu karya berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Sedangkan dalam memanfaatkan
perkembangan teknologi multimedia, yang melibatkan teks, gambar, suara maupun
video yang dapat menyajikan materi dan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran,
peserta didik dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan
menggunakan komputer yang dilengkapi program berbasis multimedia. Banyak
perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment yang merupakan perpaduan
antara education dan entertainment.
Adapun tujuan mempelajari teknologi
informasi dan komunikasi adalah:
· Pada aspek kognitif, dapat
mengetahui, mengenal atau memahami teknologi informasi dan komunikasi.
Meningkatkan pengetahuan dan minat peserta didik pada teknologi, serta
meningkatkan kemampuan berfikir ilmiah sekaligus persiapan untuk pendidikan di
masa mendatang.
· Pada aspek afektif, dapat bersifat
aktif, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Serta dapat menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi
dan komunikasi.
· Pada aspek psikomotor, terampil
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk proses pembelajaran serta
dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk kemampuan dan minat peserta didik
terhadap teknologi.
Pembelajaran teknologi informasi dan
komunikasi di sekolah dengan tujuan supaya peserta didik memiliki kompetensi
untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagai perangkat keras dan perangkat
lunak dalam mengolah, menganalisis dan mentransmisikan data dengan
memperhatikan dan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memperlancar
komunikasi dan produk teknologi informasi yang dihasilkan bermanfaat sebagai
alat dan bahan komunikasi yang baik.
Salah satu produk dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi adalah internet. Internet berperan dalam
menciptakan e-learning atau pendidikan jarak jauh. Sekolah tidak lagi dilakukan
dengan suasana di kelas di mana siswa dan guru bertemu. Sekolah dapat
dilaksanakan dengan mengakses modul-modul pembelajaran. Begitu pula untuk
pengiriman tugas-tugas. Para siswa dengan leluasa dapat mengatur waktu untuk
belajar kapan saja dan di mana saja.
Internet mempunyai beberapa
keunggulan dan keistimewaan antara lain adalah efisiensi, tanpa batas karena
internet tidak mengenal batas negara, benua maupun waktu. Dengan kata lain
internet terbuka 24 jam. Tidak ada waktu khusus untuk memperoleh informasi dari
internet, kapanpun seseorang mempunyai waktu luang, ia dapat memperoleh
informasi yang ia butuhkan pada saat itu juga. Apabila dibandingkan dengan
media lainnya (koran), dapat meyajikan informasi ke tangan pembaca dengan
memerlukan waktu yang lebih lama. Internet juga interaktif, siapapun bebas
mengatur jalannya penyajian informasi dalam internet. Semua yang ingin
menyajikan informasi dalam internet juga tidak perlu membuat izin, tanpa
sensor, karena tidak ada peraturan khusus dalam internet. Biaya internet murah
bahkan ada yang gratis, berbagai fasilitas dari situs yang menyediakan layanan
internet bermunculan dan memanjakan para pengguna internet dengan fasilitas
yang mereka berikan.
Dengan
adanya internet, pendidikan di Indonesia menjadi semakin mudah. Pemanfaatan
internet untuk pendidikan Indonesia antara lain adalah:
·
Akses sumber informasi
Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi
pendidikan adalah akses sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional
merupakan sumber informasi yang tidak murah. Buku dan jurnal harus di beli
dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Indonesia merasa kesulitan
akan hal tersebut. Jika terdapat internet, akan memungkinkah untuk memudahkan
dalam mengakses sumber informasi. Internet dapat dianggap sebagai sumber
informasi yang sangat besar. Bidang apapun yang diminati, pasti ada informasi
di internet. Contoh sumber informasi yang ada di internet yang tersedia secara
online, adalah library dan online journal.
·
Akses ke pakar
Internet
menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinkan seorang peserta didik
berkomunikasi dengan pakar di tempat lain.
·
Media kerjasama
Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat
dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien dan lebih
murah.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, ada banyak manfaat yang dapat dipetik oleh lembaga pendidikan,
peserta didik, maupun masyarakat pada umumnya. Lembaga pandidikan dapat
memperoleh kontribusi dari sistem e-Education berupa: perluasan jaringan minat
kerja, baik dalam lembaga atau instansi di dalam maupun di luar negeri, serta
pengendalian biaya khususnya pengurangan biaya pembangunan sarana fisik.
E-education mengefektifkan hubungan antara peserta didik dan pendidik karena
peserta didik dapat berkonsultasi atau belajar bersama pendidik tanpa terikat
tempat dan waktu. Selanjutnya, lembaga pendidikan dapat membangun
simulasi-simulasi pendidikan seperti e-library, serta memperluas akses
informasi. Lembaga pendidikan diuntungkan dalam segi penekanan biaya
transportasi, akomodasi, dan penyediaan aset fisik.
E-learning merupakan bentuk
pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi.
Keberhasilan e-learning dipengaruhi oleh daya beli pengajar dan peserta didik
terhadap fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang dibutuhkan untuk
mengakses internet dengan menyediakan komputer, modem, laptop ataupun notebook.
Dengan teknologi e-learning, mampu menyajikan bahan ajar dan menyimpan
instruksi pembelajaran yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun. E-learning
juga tidak membutuhkan tempat yang luas sebagaimana ruang kelas yang
konvensional. Dengan teknologi ini, telah memperpendek jarak antara pengajar
dan peserta didik. Peserta didik juga tidak selalu bergantung pada pengajar.
Seluruh infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi digunakan secara bersama-sama dalam proses operasional
lembaga pendidikannkarena meruapakan tulang punggung terciptanya sistem
terintegrasi, dengan biaya yang relatif terjangkau. Dalam jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang lembaga pendidikan harus mengembangkan
infrastrukturnya. Dengan begitu, pengembangan teknologi yang dibangun sejalan
dengan strategi lembaga pendidikan.
23 Pengaruh
Penggunaan TIK dalam Pendidikan di Indonesia
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dimanfaaatkan dalam pendidikan. Dari pemanfaatan tersebut membawa
pengaruh positif maupun negatif bagi pendidikan.
Adapun dampak positif dari penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah:
·
Siaran dapat menyamakan hal-hal yang
tidak dapat disajikan oleh guru seperti musik, bentuk kebudayaan, kesenian dan
sebagainya.
· Informasi yang dibutuhkan semakin
cepat dan dapat dengan mudah pengetahuan yang diinginkan sesuai kebutuhan
pendidikan.
· Proses pembelajaran lebih interaktif
dan menarik. Peserta didik tidak jenuh dengan metode pembelajaran yang
memanfaatkan aplikasi komputer.
· Inovasi dalam pembelajaran semakin
berkembang yaitu dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan dalam
proses pendidikan. Sistem pembelajaran tidak harus tatap muka.
· Sistem administrasi pada sebuah
lembaga pendidikan juga semakin mudah dan lancar karena adanya penerapan
teknologi informasi dan komunikasi.
Sedangkan dampak negatif dari
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan di
Indonesia, yaitu:
· Dampak negatif televisi adalah
melatih peserta didik untuk berpikir pendek dan konsentrasinya rendah.
· Tayangan berbau kekerasan atau
pornografi tidak baik untuk pembelajaran. Yang ditakutkan adalah anak mengikuti
apa yang sudah dilihatnya pada tayangan televisi.
· Pengaruh buruk adanya komputer
adalah menjadikan anak menjadi malas. Karena mereka asyik bermain (games) dengan
komputer.
· Mampu mengakses internet merupakan
hal yang baik, namun juga menjadi suatu ancaman apabila yang diakses adalah hal
yang negatif seperti hal-hal yang berhubungan dengan seks dan kekerasan.
· Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektual
karena mudahnya mengakses informasi menyebabkan tindakan plagiasi.
· Jika terjadi suatu kecerobohan dalam
menjalankan suatu sistem (administrasi) sekolah maka akan berakibat fatal.
Dengan adanya penggunaan teknologi
terhadap pendidikan dan menimbulkan dampak negatif, maka dampak negatif
tersebut dapat diatasi dengan cara di bawah ini, antara lain adalah:
· Waspada dengan adanya penayangan
program televisi misalnya yang menimbulkan aksi pornografi dan kekerasan.
· Menghindari memberikan televisi
pribadi dalam kamar anak. Karena dengan begitu sama saja dengan membebaskan
anak untuk menonton acara yang tidak selayaknya tidak ditonton oleh mereka.
· Mewaspadai adanya pornografi pada
internet baik online maupun offline.
· Mempertimbangkan pemakaian internet
dalam pendidikan, khususnya untuk anak dibawah umur yang masih harus diawasi.
· Membatasi pemakaian komputer maupun
internet pada anak, karena jika terlalu lama bermain-main membuat anak menjadi
malas untuk belajar.
· Meletakkan komputer maupun televisi
yang tempatnya dapat dijangkau untuk mengawasi pemakaian oleh anak.
· Buat perpustakaan mini di rumah
sehingga membuat rumah lebih bersifat edukatif.
Diprediksikan bahwa di masa
mendatang, isi dari tas sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti
sekarang ini, akan tetapi antara lain berupa komputer notebook yang dapat
mengakses internet tanpa kabel yang isinya materi-materi pembelajaran yang
dapat dilihat, didengar serta dilengkapi dengan kamera digital dan perekam
suara. Jangankan di masa mendatang, pada era globalisasi ini, sudah banyak
peserta didik yang sudah terpengaruh oleh adanya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Namun, dengan keadaan yang seperti itu, dapat
menyebabkan peserta didik terlalu bersifat individual dalam belajar sehingga
mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Sedangkan dari spek informasi
yang diperoleh dari internet keakuratan informasi juga tidak terlalu terjamin
kebenarannya. Dengan begitu dapat membahayakan peserta didik, apalagi peserta
didik tersebut tidak memiliki jiwa yang kritis terhadap informasi yang ia
peroleh.
Walaupun
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan juga membawa
dampak negatif, jangan sampai tidak memanfaatkan teknologi tersebut. Karena
jika seperti itu, maka akan ketinggalan informasi. Apalagi informasi-informasi
tersebut kebanyakan terdapat pada internet. Yang penting harus mempertimbangkan
adanya kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi, menggunakan teknologi
tidak berlebihan serta mengetahui etika dalam penggunaan teknologi.
0 komentar: